Pelajar Himpun Tanda Tangan Tolak Pornografi


TEMPO Interaktif, Jakarta - Para pelajar yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia, Minggu (07/02) menggelar aksi damai mengumpulkan tanda tangan menentang aksi pornografi di seputaran Bunderan Hotel Indonesia (HI).

Sebelumnya, sekitar 50 pelajar yang tergabung dalam KAPMI berunjukrasa dan menggelar aksi teatrikal menentang Lembaga Sensor Film (LSF) yang meloloskan film bernuansa pornografi, yakni "Hantu Puncak Datang Bulan". "Memang sudah ditarik tapi sempat diputar di bioskop-bioskop. Kami kecewa dengan pelolosan film itu," ujar Muhammad Zia, selaku koordinator aksi.

Selain berorasi, KAPMI juga menggelar aksi teatrikal berupa seorang pelajar yang terikat dalam tandu mengenakan topeng kelinci. Menurut Zia, aksi ini menggambarkan kematian pornografi dan penyadaran masyarakat akan bahaya pornografi.

Seusai menggelar aksi teatrikal, para peserta aksi berpencar untuk mengumpulkan tanda tangan. "Targetnya kami akan menghimpun 1.000 tanda tangan," ujar Zia. Tanda tangan itu, lanjut dia akan disatukan dengan angket yang telah disebarkan ke sekolah-sekola sebagai bukti penolakan masyarakat atas aksi pornografi.

Sebelumnya, Zia menyatakan, KAPMI telah melakukan penyuluhan ke beberapa sekolah dan membuat angket. "Angket dan tanda tangan ini akan kami lanjutkan ke LSF agar mereka memperhatikan UU Pornografi."

Zia menyatakan KAPMI kecewa dengan media-media yang selama ini telah kurang mengontrol tayangannya sehingga aksi pornografi banyak terlihat di program televisi serta film. "Makin hari media semakin sarat pornografi, karena itu Kami (KAPMI) harus mengawasi agar pornografi tidak menyebar di masyarakat."

http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/02/07/brk,20100207-224027,id.html

0 komentar:

Posting Komentar

Please be a member and put your comments here.