Metodologi Berorientasi Objek (MBO) 1 dan UML

Sedikit ulasan mengenai Metodologi Berorientasi Objek (MBO) dan UML yang saya pelajari di kampus :

Metode atau Metodologi
  • Metode:Adalah sekumpulan teknik dan notasi
  • Metodologi: Adalah metode yang disertai dengan sekumpulan aturan/panduan penerapan dan sekumpulan heuristic untuk mementukan kapan suatu tahapan dianggap lengkap
Tahapan
  • Batas fase perkembangan pada siklus hidup PL
  • Tahapan2 awal pengembangan PL seharusnya mencerminkan persoalan nyata
  • Tahapan2 akhir pengembangan PL seharusnya mencerminkan hasil/produk
  • Metode yang baik seharusnya menyediakan produk yang terdefinisi untuk setiap tahahap (chart, diagram, checklist) dan menggunakannya sebagai tool yg benar, pada tahapan berikutnya akan menjadi dasar pengembangan lebih lanjut
Proses yang baik pada Metode/Metodologi
o   Menyediakan mekanisme semi-otomatis  dalam menemuan semua konsep dalam ranah persoalan secara tepat
o   Menyediakan pengalihan tahapan yang mulus  dari satu tahapan ke tahapan berikutnya
o   Menyediakan mekanisme untuk menguji  kelengkapan disetiap akhir tahapan
Pembungkusan (encapsulation), dan mengumpulkan  data dengan memanipulasinya menjadi satu entitas
o   Terkait dengan konsep penyembunyian  information (information Hiding)
§  Manipulasi data secara rinci dilakukan secara manual
§  Dunia luar hanya mengetahui informasi secukupnya dengan cara yang sudah ditentukan
o   Objek: Suatu entitas yang memiliki identitas,status dan prilaku
o   Kelas: Abstraksi dari sejumlah objek dengan karakteristis yang serupa

·     Pewarisan (Inheritance): pembentukan suatu hirarki  tergantung pada fokus perhatian baik secara umum atau khusus
·      Kebayakrupaan (Polymorphism):
·         Pensubtitusian objek secara dinamis supertype oleh subtype
·         Pemanipulasian objek secara seragam dengan tipe yang berbeda
Metode/Metodologi yang Ada
  • Shlaer/Mellor
  • Coad/Yourdon
  • Object Modeling Techniques (Rumbaugh)
  • Responsibility Driven Design (Wrifs-Brock)
  • Objectory
  • OOAD Booch
  • Fusion (Coleman)

Teknik & Notasi Berorientasi Objek
·         Tiap metode/metodologi berorientasi objek memiliki teknik dan notasi sendiri sehingga satu dengan lainnya berbeda
·         Kesamaan dari semua metode/metologi berorientasi objek treletak pada:
·         Cara Pandang
·         Static: mengambarkan keterkaitan lojik antar entitas pd system
·         Dinamic: Mengambarkan hubungan yang terbentuk  akibat dinamik system
·         Pengambaran Umum
·         Class Diagram
·         Objek Diagram
·         Snapshot view: menggambarkan peta hubungan antar objek pada saat tertentu
·         Functional.Sequence view:menggambarkan  fungsi yang diperankan oleh sistem
·         Subsystem View: menggambarkan peng-abstraksia sistem secara lojik
·         Implementation View berupa modul/component  :  menggambarkan pemisahan sistem menjadi satu konfigurasi fisik  produk yang akan diluncurkan

OMT Concept
·         Hubungan antar class/object:
·         Associate hubungan antar kelas dengan menggunakan  link
·         Assosiasi yang bersifat khusus
·         Qualification Assiciate
·         Aggregation (whole-Part Relationship)
·         Generalization Relationship (inheritance)
·         Metadata
Dynamic Medeling Concept
·         Bagian dimanis sebuah sistem digambarkan dalam state-diagram
·         Untuk setiap kelas sangat penting untuk mengambarkan prilaku state-diagram tersebut
·         State-diagram terdiri dari state & Eventproses perubahan state dengan event tertentu disebut Transition
·         Untuk State-diagram hal penting lainnya:
·         Entry/Exit Action
·         Guarded Transition
·         Action on transition
·         Output event on Transition
·         Internal Action
·         Untuk setiap event dan atribute dapat disebut sebagai denoted
·         Seperti objek diagram state diagram dapat mengambarkan agragasi dan generalisasi dengan proses pewarisan

Functional Modeling Concept
·         Proses komputasi dalam sistem digambarkan dalam Functional Model
·         Model ini mampu mengambarkan nilai suatu output datang berdasarkan input yang mana
·         Functional model dapat digambarkan seperti DFD
·         Untuk menggambarkan sebuah kontrol pada DFD dapat digambarkan Control Flow
·         Control Flow dapat diambil dari Dynamic Model
Relation between Modeling Techniques
·         Objek model mengabarkan struktur actor, data model dan flow dalam functional model
·         Dynamic Model menggambarkan urutan dari proses yang akan dijalankan dalam functional model hubungan antar kelas data dalam proses penyediaan data

Use Case Model
Kesimpulan:
·         USE CASE adalah sekumpulan skenario yang dihubungkan satu sama lain dengan satu tujuan yang sama dari pengguna
·         Use Case berisi  apa  yang dilakukan oleh sistem /apa yang terjadi pada sistem, bukan bagaimana sistem melakukan
·         Teknik pemodelan untuk mendapatkan functional requirement dari sebuah sistem
·         Menggambarkan interaksi antara pengguna dan sistem
·         Menjelaskan secara naratif bagaimana sistem akan digunakan
·         Menggunakan skenario untuk menjelaskan setiap aktivitas yang mungkin terjadi
·         Kadangkala notasi kurang detail, terutama untuk beberapa aktivitas tertentu

Kapan Menggunakan Use Case?
·         Use case sederhana digunakan pada saat proses requirement analysis
o   Tidak semua pengguna paham bahasa teknis
·         Versi yang lebih detail dibuat sebelum implementasi rancangan
o   Dibuat khusus untuk mempermudah desain sistem oleh para developer

Relationship dalam UML
·         Generalization
 Hubungan antara induk dan anak
 Anak mewarisi sifat dan method dari induk
 Induk disebut root / base
 Class yang tidak memiliki anak disebut leaf
 Terbagi menjadi 2
 Actor Generalization
 Use Case Generalization
·         Include
Include Relationship
 X include Y berarti use case X menggunakan use case Y sepenuhnya
 Include digunakan untuk menghindari redundansi flow of event (seperti fungsi)
 Penulisan pada Use Case Text
·         Extend
Extend Relationship
 Y extend X berarti use case X menggunakan use case Y secara opsional (tergantung keputusan saat runtime atau implementasi sistem)
·         Dependency
 Perubahan pada Event berpeluang merubah Window yang menggunakan Event
 Notasi dengan garis putus-putus, mirip dengan extend, tetapi tanpa label
·         Association
 Relasi struktural antar obyek (use case, actor)
 Dinotasikan dengan garis penghubung antar obyek

UFO Di Sleman

Sleman - Pihak TNI Angkatan Udara dikabarkan tertarik tentang adanya "jejak UFO" yang ada di persawahan di dusun Krasakan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bahkan KASAU Marsekal Imam Sufaat telah memerintahkan stafnya untuk melakukan penelitian dan memotret melalui helikopter.

"Kalau melihat gambarnya seperti itu, tidak menutup kemungkinan itu merupakan jejak yang ditinggalkan oleh kekuatan di luar keahlian manusia," katanya, Senin (24/1).

Saat ia masih berpangkat Kapten dan bertugas di Madiun, Jawa Timur, ia mendapat laporan adanya sinar biru yang begitu cepat. Sinar tersebut diduga kuat pesawat milik makhluk angkasa luar. Ia juga tidak menampik adanya teknologi tinggi yang menyisakan jejak "script circle" tersebut.

Namun, ia tidak mau berkomentar jauh soal apakah jejak itu ditinggalkan oleh UFO atau Unidentified Flying Object. Tetapi ia percaya akan adanya kekuatan makhluk lain selain manusia di luar angkasa yang memiliki kecanggihan teknologi.

Ia menyatakan, sejauh teknologi manusia masih belum menjangkau kekuatan serta tekhnologi makhluk angkasa luar. "Kita harus percaya jika hal itu ada ," kata Imam.

Lokasi adanya jejak "script cirlce" sangat ramai dikunjungi oleh warga sekitar dan dari luar Yogyakarta. Jalan desa tersebut macet karena banyak kendaraan pengunjung yang datang dan parkir di pinggir jalan. (*/dar-wartanews)

Kewirausahaan 2011

 proses dalam pembuatan strategi.
1.      Mengembangkan ide bisnis dasar
2.      Mengamati  lingkungan eksternal utk melihat faktor2 strategis
3.      Mengamati factor strategis internal
4.      Menganalisis factor strategis
5.      Memutuskan untuk berhenti atau melanjutkan
6.      Mengembangkan sebuahrencana bisnis
7.      Menerapkan rencana bisnis
8.      Mengevaluasi rencana bisnis yg diterapkan

produktivitas, dan motivasi. 
produktivitas : Menyangkut perbandingan hasil yang diperoleh dengan sumber-sumber ekonomi yang digunakan
 Produktivitas dapat diukur menurut tiga tingkatan :
1. Individu
2. Kelompok
3. Organisasi

MOTIVASI adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan dan dorongan
Produktivitas suatu pekerjaan sangat tergantung kepada kemauan para pekerja untuk bekerja lebih giat

3.  produktivitas usaha melalui motivasi.
motiv dg kekuatan besarlah yg akan menentukan perilaku seseorang

4.      ‘proses berpikir strategic’
1. Organisasi. Organisasi bisnis Anda melibatkan orang-orang yang akan bekerja untuk Anda, struktur organisasi bisnis Anda, dan sumber daya penting untuk membuat semuanya bekerja. Akan seperti apa organisasi Anda? Struktur organisasi akan bertipe apa untuk mendukung visi Anda? Bagaimana Anda akan menggabungkan orang-orang, sumber daya dan struktur bersama-sama mencapai hasil ideal?
2. Observasi. Ketika Anda melihat ke bawah bumi dari sebuah pesawat, Anda dapat melihat lebih banyak ketimbang ketika berada di darat. Berpikir strategis banyak kesamaan dengan hal tersebut, mengijinkan Anda untuk melihat sesuatu dari yang lebih tinggi. Dengan meningkatkan kekuatan observasi, Anda akan memulai menjadi lebih sadar apa yang dapat memotivasi orang-orang, bagaimana memecahkan masalah secara lebih efektif, dan bagaimana membedakan diantara alternatif pilihan.
3. Pandangan. Dengan arti lain merupakan jalan sederhana berpikir tentang sesuatu. Dalam berpikir strategis, terdapat empat poin untuk mengambil perhatian ketika membentuk strategi bisnis Anda, yaitu pandangan tentang lingkungan, pandangan tentang pasar, pandangan tentang proyek, dan pandangan tentang ukuran. Pandangan dapat digunakan sebagai alat untuk membantu Anda berpikir tentang hasil, alat identifikasi penting  dan menyesuaikan aksi Anda untuk mencapai posisi ideal Anda.
4. Kekuatan mengendarai. Apakah kekuatan mengendarai yang akan membuat hasil ideal Anda menjadi kenyataan? Apa visi dan misi usaha Anda? Kekuatan mengendarai biasanya meletakkan dasar untuk apa Anda ingin orang-orang fokus pada bisnis Anda (contohnya, apa yang akan Anda gunakan untuk memotivasi orang lain agar melaksanakan). Contoh kekuatan mengendarai termasuk juga di dalamnya insentif bagi individu dan organisasi, kekuasaan dan kesejajaran, faktor kualitatif seperti mendefinisikan visi, nilai, dan tujuan, faktor produktif seperti misi dan fungsi, faktor kuantitatif seperti hasil atau pengalaman, dan lainnya seperti komitmen, aksi yang sama, efektifitas, produktivitas, dan nilai.
5. Posisi ideal. Setelah bekerja melalui empat fase pertama proses berpikir di atas, Anda seharusnya mampu mendefinisikan posisi ideal Anda. Outline posisi ideal seharusnya melingkupi; kondisi di mana Anda telah menemukan  menjadi penting jika bisnis menjadi produktif, ceruk pasar yang akan diisi bisnis Anda, berbagai peluang yang ada lainnya saat ini atau ke depan bagi bisnis Anda, kompetensi inti atau keahlian yang dibutuhkan bisnis, dan strategi serta taktik yang akan membanti mendorong semuanya bersama-sama.

5.      mengekploitasi imajinasi dan intuisi untuk kemajuan usaha.
Imajinasi = Hasil dari imajinasi kreatif adalah penemuan baru àdalam bentuk benda, konsep, ide atau model
Intuisi = “Pengetahuan mendadak yang diperoleh tanpa sadar”,  Intuisi diciptakan olleh proses mental bawah sadar à bila distimulasi lebih produktif.

6.      kesalahan franchisor
  Franchisor serakah memungut franchise fee, tanpa melihat faktor kesuksesan franchiseenya.
  Kesalahan merekrut franchisee yang asal asalan tanpa melihat kriteria franchisee yang ideal, hal ini sering terjadi pada saat awal awal memulai memasarkan franchise.
  Lemahnya sistem control & monitoring terhadap outlet franchisee.
  Kelemahan pada divisi R&D
  Training yang asal-asalan
  Perjanjian yang tidak tegas dan jelas
  Sistem operasional yang terlalu rumit.
  Pemilihan lokasi asal, tidak ada standarisasi dalam pemilihan lokasi

Kesalahan Franchisee :
  Franchisee menganggap bisnis yang sedang dijalankan bukan bisnisnya sendiri melainkan bisnisnya franchisor, jadi dalam menjalankan bisnis tidak sepenuh hati.
  Franchisee tidak mau mengikui peraturan atau standar baku yang sudah ditetapkan oleh franchisor
  Franchisee merasa bisnis waralaba sebagai ajang coba coba, terlebih untuk bisnis skala kecil tentu hasilnya akan coba-coba.
  Franchisee menganggap bahwa dengan membeli bisnis franchise pasti untung atau tinggal ongkang ongkang kaki.
  Pemilihan lokasi yang asal tanpa memikirkan efek dari pemilihan lokasi tersebut.
  Memakai uang usaha untuk kepentingan pribadi

7.      ciri Family Business, keterlibatan keluarga dan potensi konflik
Ciri family Business :
-  adanya keterlibatan keluarga baik dalam hal kepemilikan (saham) maupun dalam opersaional perusahaan. Biasanya pengambilan keputusan dilakukan non formal (bersifat kekeluargaan)
-  Keterlibatan Keluarga dalam perusahaan
-  Hubungan antara keluarga & Perusahaan
-  Prioritas Kepentingan antara Keluarga & Perusahaan
-  Faktor Positif & Negatif Keterlibatan keluaraga
-  Peran Hubungan Keluarga
-  Potensi Konflik

Keterlibatan keluarga :
o  Dua atau lebih anggota keluarga yang terlibat
o  Lingkup dan skala keterlibatan
o  variasi keterlibatan
o  Akan berkembang secara berkesinambungan
o  Pengelolaan secara seimbang antara bisnis dan keluarga, terutama skala prioritas waktu dan aktivitas
o  Sejak dini telah dipikirkan “suksesi “ untuk generasi penerusnya.
o  Minat anak sebagai calon penerus thd dunia bisnis
o  Penunjukan anak secara obyektif berdasarkan bakat, kemampuan dan kepemimpinan

Potensi Konflik:
Perbedaan perangai, kebiasaan dan bakat yang berbeda dari anggota keluarga
Munculnya anggota baru karena adanya pernikahan dan kelahiran anak/cucu
Pembagian warisan
Konflik beresiko bangkrut dan perusahaan dijual
8.      aspek hukum, ekonomi terhadap bisnis
9.      pengaruh bisnis pada lingkungan.
10.  etika bisnis, etika bisnis dalam kewirausaaan
11.  Kasus
-          Strategi apa yang diterapkan dalam mengeluarkan produk
      Strategi adalah cara yang ditempuh oleh usaha kecil untuk mencapai sasarannya.
      MELIPUTI RISET PASAR, PENGUMPULAN DATA DAN MEMILIH LOKASI BISNIS

-           produk-produknya tetap diminati oleh masyarakat.
-          Strategi bisnis  matriks SWOT
-           CSR (Corporate Social Responsibility) : adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya

CSR : Beberapa kegiatan yang dapat dikerjakan antara lain:
-          Menyediakan pelayanan sosial bagi pekerja dan masyarakat.
-          Menyediakan perawatan kesehatan rutin dan berkala.
-          Menerima masukan dari masyarakat atas suatu rencana perusahaan.
-          Berkontribusi pada program pengembangan kota atau program anti pencemaran.
-          Penerapan teknologi keselamatan kerja dan lingkungan, dll.

l  Reaktif : Cenderung Menolak tanggung Jawab Sosial
l  Defensif
l  Cenderung membela diri dalam menghindari tanggung jawab sosial
l  Akomodatif
l  Melakukan tanggung jawab sosial untuk menghindari tekanan dari masyarakat
l  Proaktif
l  Mengambil inisiatif dalam tanggung jawab sosial; Membentuk model industri yang bertanggung jawab sosial
l  Manfaat bagi Perusahaan
Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah
l  Manfaat bagi Masyarakat
Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution.
l  Manfaat bagi Pemerintah
Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.

Gayus Diperiksa di Rutan

Berbeda dengan sebelumnya, Gayus Tambunan menjalani pemeriksaan dalam kasus pemalsuan paspor di dalam rutan Cipinang. Hal ini rupanya sengaja dilakukan untuk menghindari kegaduhan sebelum maupun setelah pemeriksaan.

Gayus diperiksa oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri di ruangan khusus di Cipinang. Selama hampir 8 jam, mantan pegawai pajak tersebut dicecar 40 pertanyaan.

Pemilihan rutan sebagai lokasi pemeriksaan tidak dipermasalah Karutan Cipinang Edi Kurniadi. Menurut dia, itu hak penyidik.

"Mungkin menurut penyidik lebih aman, daripada diuber-uber terus," kata Karutan Cipinang Edi Kurniadi kepada detikcom, Kamis (20/1/2011).

Menurut Edi, penyidik Mabes Polri sudah mengajukan surat sebelum melakukan pemeriksaan terhadap Gayus di rutan. Tidak ada pertimbangan khusus dalam surat tersebut yang menyebutkan alasan pemindahan lokasi pemeriksaan.

Namun, dari pembicaraan dengan penyidik, pemeriksaan di rutan kemungkinan lebih kondusif. Sebab, suasananya lebih tenang dan tidak harus terjebak kemacetan di perjalanan.

"Pertimbangannya juga macet. Dan namanya pemeriksaan sebenarnya boleh di mana saja. Boleh dibawa atau tidak, nggak ada keharusan," tegasnya.

Edi menyangkal jika pemeriksaan kali ini dilakukan karena Gayus sakit atau kelelahan setelah vonis sehari sebelumnya. "Masih sehat kok, nggak ada itu," tutupnya.

Hal senada juga sempat ditegaskan oleh pengacara Gayus, Hotma Sitompoel. Lokasi pemeriksaan dipilih di rutan karena faktor efisiensi waktu.

Seperti diketahui, menjelang sidang vonis kasus mafia pajak Rabu (19/1), sempat terjadi kericuhan kecil di PN Jaksel. Saat itu, Gayus terhalang masuk ke pengadilan karena dihadang puluhan jurnalis yang memberondongnya dengan berbagai pertanyaan. Hal yang sama juga terjadi ketika Gayus menjalani pemeriksaan di Mabes Polri.

(mad/adi)