Bangkrut Karena Dosa

Dikutip dari KIsah Nur dan Teladan Buat Perindu Surga, oleh Zubaidi Wahyono Rahmat

Suatu hari dalam majelis Rasulullah S.A.W bertanya kepada para sahabatnya.
"Tahukah kalian siapakah yang dinamakan orang yang bangkrut itu?"
Para sahabat yang pada masa itu hidup di tengah masyarakat pedagang menjawab, "Orang yang bangkrut menurut pemahaman kami adalah orang yang kehilangan harta dan seluruh miliknya."

"Bukan", jawab Rasulullah, "Orang yang bangkrut adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala puasanya, pahala zakatnya dan hajinya, namun ketika ditimbang datanglah orang yang mengadu. "Ya Allah, dulu orang ini pernah mendakwa aku berbuat sesuatu padahal aku tidak pernah melakukannya."
Kemudian Allah menyuruh orang yang mendakwa palsu itu untuk membayar orang yang didakwa dengan sebagian pahalanya.
Kemudian datang orang lagi dan mengadu,"Ya Allah hakku pernah diambil orang ini dengan cara yang batil."
Allah menyuruh orang itu untuk membayar dengan pahalanya kepada orang yang mengadu, hingga akhirnya seluruh pahala sholat, puasa, zakat dan hajinya habis untuk dibayar kepada mereka yang pernah dirampas haknya, dizaliminya, dituduhnya dengan alasan palsu. ketika semua pahala ibadahnya telah habis, masih datang lagi orang-orang yang mengadu, meminta pertanggungjawaban orang itu di hadapan Allah. Maka Allah memutuskan agar kejahatan mereka yang mengadu itu dipindahkan kepada orang tersebut.
Itulah orang yang bangkrut di hari kiamat nanti. Ialah orang yang rajin beribadah tapi ia tidak memiliki akhlak yang baik yaitu merampas hak orang lain dan menyakiti hati mereka."

Na'udzubillah..

Pahala Raja Yang Ditangguhkan

aman dahulu kala, ada seorang raja yang amat zalim. Hampir semua orang pernah merasakan kezalimannya itu. Hingga pada suatu ketika, raja yang zalim ini ditimpa penyakit yang sangat berat. Maka seluruh tabib yang ada dikumpulkan supaya menyembuhkannya. Namun, tidak seorang tabib pun mampu menyembuhkannya. Akhirnya, ada seorang rahib yang mengatakan penyakit raja itu hanya dapat disembuhkan dengan memakan sejenis ikan yang hanya ada pada musim tertentu saja. Malangnya, pada saat itu bukanlah musim ikan itu diperoleh.
Betapa gembiranya sang raja mendengar kabar itu. Meskipun ia menyadari bahwa saat itu bukanlah musim ikan yang dicari, ia tetap memerintahkan semua orang untuk mencarinya. Dan ternyata ikan itu berhasil didapat. Raja pun sembuh.

Pada masa yang lain, ada seorang raja yang amat terkenal dengan keadilan dan kebijaksanaannya. Dia sangat dicintai oleh rakyatnya. Pada suatu ketika, raja itu juga jatuh sakit. Dan ternyata obat penyakitnya sama dengan obat raja yang zalim. Rakyat sangat ingin raja itu segera sembuh. Tapi tak seorangpun yang menemukan ikan itu. Akhirnya sang raja pun meninggal.

Para malaikat yang menyaksikan kehidupan kedua raja itu pun heran mengapa raja yang zalim bisa mendapatkan obat, sementara raja yang baik gagal mendapatkannya.
Akhirnya para malaikat pun menghadap Tuhan dan bertanya, "Ya Tuhan kami, apakah sebabnya raja yang zalim itu selamat sedangkan raja yang adil meninggal?"

"Wahai para malaikatKu, sesungguhnya raja yang zalim pernah berbuat suatu kebaikan, karena itu Aku balas kebaikannya. Sehingga pada waktu dia datang menghadapKu, tidak ada lagi kebaikan yang dibawanya. Dan akan Aku tempatkan ia di neraka yang paling dalam.
Sedangkan raja yang adil itu pernah berbuat salah kepadaKu. Maka Aku hukum ia sehingga nanti ia akan datang menghadapku dengan seluruh kebaikannya tanpa ada sedikit pun dosa padanya, karena hukumannya telah kutunaikan di dunia."

Dongeng Motivasi "Batman Dan Mbah Gendeng"

“Huh, siyal, masa’ bocor lagi sih”, ujar Batman gemas sambil menendang pintu BatMobile-nya perlahan. Meskipun kesal, ia masih cukup sadar untuk tidak melampiaskannya kepada kendaraan tercintanya, yang cicilannya belum lunas itu. Dengan susah payah, ia mendorong mobilnya ke pinggir, ke sebuah tambal ban yang kebetulan berada tidak jauh dari situ.

“Mbah Gendeng – Nambal Ban Sejak 1911”

Begitu tulisan yang tertera di atas “bengkel” kecil yang didirikan seadanya di bawah sebuah pohon beringin besar.

“Bannya bocor ya, nak?”, tanya seorang kakek tua yang tiba-tiba muncul dari balik pohon.

“Iya, mbah”, jawab Batman lesu, “sudah kedua kalinya nih. Padahal baru sekitar 5km lalu bocor dan ditambal.”

“Hmmm…”, mbah Gendeng mengangguk-anggukan kepalanya dan mulai mempersiapkan peralatannya. Bak air sabun untuk memeriksa bagian ban yang bocor, dongkrak, pompa angin, dan sebagainya. “Silahkan duduk dulu aja di kursi kayu itu, nak. Biar mbah kerjakan dulu bannya.”

45 menit berlalu, Batman mulai gak sabar. Maklum, ia lagi semangat-semangatnya untuk bangkit kembali dari keterpurukannya dan ingin segera sampai ke WTC untuk membuka gerai HP. Ditambah lagi, seekor kura-kura berseragam “Bukan Express” yang tadi disalipnya kini sudah berjalan melewati tempat ia duduk. “Masa’ Batman kalah cepet ama kura-kura”, pikir Batman dalam hati. Penasaran, ia mendekati Mbah Gendeng dan mengintip kerjanya.

“Pantesan aja lama!”, sergah Batman kasar. “Lha wong kerjanya lambat banget gini! Apa gak bisa lebih cepet lagi, mbah?!”

Mbah Gendeng meletakkan ban dalam BatMobile yang sedang ia pegang dan menoleh ke arah Batman. Tatapannya yang tajam membuat Batman secara tidak sadar mundur selangkah ke belakang. Tanpa disangka, dengan tidak kalah kerasnya, Mbah Gendeng balik bertanya, “Memangnya kamu pikir pekerjaan ini tidak penting sehingga harus dikerjakan dengan terburu-buru?”

“Memang begitu, kan? Cuman nambal ban ini, apa pentingnya? Jauh lebih penting pekerjaanku yang ke sana kemari buat nyelamatin dunia dari orang jahat! Mbah tahu kan kalo aku ini Batman?!”

“Iye, terus so what gitu loh, mau situ Superman kek, Batman kek, Barack Obama kek, SBY kek, tetep aja, jangan pernah ngeremehin pekerjaan saya!”

Batman sudah akan membuka mulutnya lagi untuk menjawab, namun kakek tua itu tidak mau kalah cepat dan melanjutkan kata-katanya.

“Dengarkan baik-baik, anak muda. Coba pikir. Seandainya tadi kamu dalam perjalanan untuk menyelamatkan ribuan orang dan banmu bocor, apa bukan berarti yang saya kerjakan ini tidak sama pentingnya dengan pekerjaanmu? Dengan memperbaiki ban bocormu dengan baik dan teliti, secara tidak langsung saya suda membantu kamu menyelamatkan mereka — ribuan orang itu.”

“Tidak usah muluk-muluk. Setiap ban bocor yang saya perbaiki pasti berhasil membawa pengemudinya tiba dengan selamat sampai di rumah. Coba bayangkan apabila saya melakukannya dengan asal-asalan. Bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, bukan?”

“Lihat ban dalammu ini”, Mbah Gendeng menyodorkan dua buah ban dalam BatMobile yang sedang ia kerjakan. “Perhatikan ini, bekas tambalan yang dilakukan oleh penambal ban sebelumnya. Kasar dan kurang kuat rekatannya. Itu sebabnya tadi ban mobilmu bocor lagi. Masih untung tidak terjadi apa-apa. Dan ini, yang ada di kanan, adalah hasil tambalan ban yang aku lakukan. Bandingkan!”

Batman tercenung. Ia memperhatikan ban dalam pada bagian yang ditunjukkan oleh Mbah Gendeng dan ternyata memang benar, pekerjaannya kurang baik. Bahkan jauh dibandingkan hasil pekerjaan Mbah Gendeng. Padahal tadi ia cukup senang dan memberi tips lebih kepada penambal ban sebelumnya karena kerjanya hanya butuh waktu 5 menit saja.

Dengan menunduk, Batman mohon maaf kepada Mbah Gendeng dan beringsut kembali ke kursi kayu untuk menunggu. Di satu sisi, ia malu terhadap apa yang telah ia lakukan, namun di sisi lain, ia gembira karena mendapat pelajaran baru tentang hidup dan juga tentang bisnis.

“Aku pasti tidak akan kalah oleh Peter Parker”, ujar Batman dalam hati sembari tersenyum.
Suka dongeng ini? Bantu sebarkan ke yang lain ya :)

Moral Cerita / Bahan Renungan:

"Setiap pekerjaan itu penting, jangan pernah meremehkan pekerjaan orang lain sekecil apapun itu."

Putusan DPR : Bailout Century ada penyimpangan

Sidang Paripurna memutuskan opsi C yaitu bahwa bailout Bank Century ada masalah, sebagai hasil akhir dengan total suara 325.

Setelah dilakukan voting terbuka tahap kedua, anggora dewan yang hadir dalam Sidang Paripurna memutuskan bahwa opsi C dipilih sebagai hasil sidang. Perolehan suara selisihnya lebih besar dibandingkan dengan voting pertama, yaitu opsi A sebanyak 212  melawan opsi C yaitu 325.

Partai Demokrat, sebanyak 148 anggota berdiri menyatakan persetujuan pada opsi A. Fraksi Partai Golkar, sebanyak 104 anggota memilih opsi C. Untuk Fraksi PDIP, sebanyak 90 anggota memilik opsi C. Untuk PKS, 56 anggota memilih C.

Fraksi PAN, berbeda dengan hasil voting tahap pertama yang mutlak 40, sebanyak 39 anggota memilih opsi A.

Hasil yang berbeda diperlihatkan oleh Fraksi PPP. Pada tahap pertama, sebagian besar memilih alternatif kedua yaitu opsi A dan C digabung. Adapun pada voting kedua, sebanyak 33 tak ada yang memilih opsi A, malahan 32 anggota memilih opsi C.

Sementara di PKB, sebanyak 25 orang memilih opsi A, sementara Lily Wahid tetap pada pendiriannya yang memilih opsi C.

Partai Gerindra, semuanya 25 anggota memilih opsi C. Adapun Fraksi Hanura, sebanyak 17 anggota memilih opsi C.(yn) (Bisnis Indonesia)

Akhir Sidang Paripurna DPR yang Ribet (century)


SIDANG Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tentang keputusan akhir angket kasus Century menjadi sangat ribet. Ada peraturan tentang rapat, ada formula tentang keputusan, ada opsi voting, tetapi pilihan yang tersedia itu seakan buntu. Yang membuat ribet adalah lobi yang dengan bangga dikatakan sebagai bagian vital dari perpolitikan di mana pun.

Lobi yang sesungguhnya dimaksud untuk memperlancar keputusan dipakai sedemikian rupa sehingga menyumbat kesimpulan. Itu yang terjadi dua hari Sidang Paripurna DPR tentang angket Century. Mekanisme persidangan di bawah kepemimpinan Ketua DPR Marzuki Alie berjalan dari satu ekstrem ke ekstrem yang lain.

Ekstrem pertama adalah diktator palu yang harus dijatuhkan Marzuki untuk menghentikan banjir interupsi. Sidang pun dibikin supercepat sehingga selesai hanya dalam setengah hari. Ekstrem kedua, kemarin, Marzuki Alie tidak bisa mengendalikan interupsi anggota yang berlangsung hampir 2 jam.

Puncaknya adalah ketika lobi memacetkan persidangan sampai jauh malam. Lobi bukannya menyehatkan, melainkan mematikan akal sehat. Sesungguhnya sidang paripurna tidak perlu menjadi ribet.

Pansus telah merumuskan dua formula untuk dipilih oleh fraksi-fraksi. Dalam pandangan akhir fraksi jelas sekali terlihat bahwa fraksi yang memilih opsi C, yaitu kebijakan 
bailout Century terindikasi kuat bermasalah atau melanggar hukum, memenanginya. Pilihan A, yang menganggap bailout Century adalah kebijakan yang benar, kalah. Namun, aneh sekali sesuatu yang sudah jelas dan mengerucut itu harus dibawa lagi ke lobi untuk dimusyawarahkan.
Menjadi semakin aneh dan tambah rumit ketika dalam forum lobi muncul lagi opsi untuk menerima bahwa opsi A dan C sama-sama benar dengan formula AC.

Menggabungkan opsi A dan C yang salah dan benar menjadi benar dua-duanya mencerminkan lagi betapa sakitnya cara berpikir perpolitikan kita. Bagaimana mungkin ada opsi untuk menerima kejahatan dan kebenaran sebagai hal yang sama baiknya?  Mana boleh para elite dan orang-orang terpandang di DPR tidak bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar? Padahal mereka berteriak lantang bahwa salah satu tugas fundamental Pansus Angket Century adalah menemukan yang salah adalah salah dan yang benar adalah benar?

Mufakat dan musyawarah akan menjadi penyumbat yang menyulitkan ketika para politikus tidak cerdas dan cekatan berkomunikasi dan berargumentasi. Musyawarah dan mufakat akhirnya kita jadikan sebagai diktator yang mengharamkan voting. Padahal voting diatur dalam undang-undang. Marzuki Alie kelihatan memikul beban berat untuk memenangkan salah satu opsi. Karena dia dari Partai Demokrat, opsi yang dibela tentu opsi A. Tetapi, yang jauh lebih konyol adalah menghadirkan opsi AC.

(media indonesia)

Rapat Paripurna DPR Ricuh

BERSITEGANG, Ketua DPR Marzuki Alie bersitegang dengan seorang anggota DPR saat rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Rapat paripurna dengan agenda mendengarkan laporan Panitia Khusus (Pansus) Angket Kasus Bank Century itu berlangsung ricuh. 

JAKARTA(SI) – Rapat Paripurna DPR dengan agenda mendengarkan laporan Panitia Khusus (Pansus) Angket Kasus Bank Century kemarin berlangsung ricuh.Puluhan anggota DPR merangsek ke meja pimpinan DPR dan nyaris terjadi baku hantam. Kericuhan dipicu ketidakpuasan sebagian anggota DPR atas sikap Ketua DPR Marzuki Alie yang dianggap menutup sidang secara sepihak.

Kericuhan ini bermula dari perbedaan pendapat di antara anggota DPR tentang kapan hasil pansus diputuskan. Ada yang menginginkan keputusan diambil kemarin,sebagian memilih hari ini sesuai keputusan rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR. Perbedaan ini tidak diselesaikan dan pimpinan sidang yaitu Marzuki Alie langsung menutup sidang.

Ketiga Wakil Ketua DPR yakni Anis Matta,Priyo Budi Santoso,Pramono Anung menyesalkan sikap Marzuki yang menutup sidang tanpa meminta pendapat mereka.Mereka menggelar jumpa pers seusai rapat paripurna.“Pimpinantelahotoriter,” ujar Anis.Dia mengatakan,seharusnya pimpinan sidang mendengarkan pendapat dari seluruh anggota.

Pramono Anung menyatakan, Ketua DPR tidak boleh memihak meskipun berasal dari salah satu parpol. Kedudukan Marzuki dengan pimpinan lainnya bukan seperti hubungan antara presiden direktur dengan direktur dalam sebuah perusahaan. “Karena pimpinan DPR bersifat kolektif kolegial,” tegasnya. Sementara Priyo mengamini Pramono dan Anis.Selanjutnya pimpinan DPR menggelar rapat tertutup membahas permasalahan tersebut.

Hasilnya,sidang paripurna denganagendakeputusanDPRatashasil Pansus bakal digelar hari ini. Marzuki Alie membantah tudingan bahwa dia bersikap otoriter saat memimpin sidang. “Saya sudah benar,” ujarnya.Mantan Sekjen Partai Demokrat itu mengatakan, rapat paripurna hanya mengagendakan pelantikan Taufik Kurniawan sebagai wakil ketua DPR menggantikan Marwoto Mitro Hardjono yang meninggal dunia dan pembacaan laporan hasil kerja Pansus Angket Century.

Marzuki menegaskan,usul perubahan paripurna tidak bisa masuk agenda lagi.Kalaupun ada yang minta diputuskan hari ini,lanjutnya,tidak akan ada substansi lagi sehingga sah-sah saja kalau langsung ditutup. ”Masalahnya,tadi pagi ketika membuka sidang dan saya membacakan agendanya,tidak ada yang mengajukan perubahan,”tandasnya.

Memanas 

Pada sidang kemarin, suasana mulai memanas ketika Ketua Pansus Idrus Marham selesai membacakan laporan hasil penyelidikan Pansus yang memutuskan dua opsi. Adapun intinya, opsi pertama menyatakan bahwa fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penyertaan modal sementara (PMS) atau bailout Bank Century tidak melanggar. Sedangkan opsi lainnya, kedua kebijakan itu melanggar hukum.

Interupsi pertama diajukan anggotaFraksiPartaiGolkar(FPG) Bambang Soesatyo. Dia menilai hasil rapat Pansus telah mengamanatkan pimpinan agar keputusan dilaksanakan dalam satu hari. Anggota pansus asal Fraksi Partai Demokrat (FPD) Didi Irawadi menyatakan ketidaksetujuannya atas pernyataan Bambang.

“Saya rasa kita harus menghormati hak konstitusional masing-masing anggota lainnya.Beri kesempatan anggota lain untuk membacanya dulu,”ujar Didi.Argumentasi Didi dibantah beberapa anggota DPR lainnya dengan mengajukan interupsi yang intinya meminta paripurna tidak perlu dua hari namun langsung hari ini juga dilakukan pengambilan keputusan.

Diketahui, hasil keputusan Bamus DPR 25 Februari lalu memutuskan rapat paripurna terkait laporan Bank Century ditetapkan berlangsung dua hari, yakni 2–3 Maret. Agenda paripurna pada tanggal 2 adalah mendengarkan laporan kerja Pansus. Hari berikutnya, pandangan akhirfraksiyangdilanjutkandengan keputusan.Sidang paripurna kemarin memang sarat interupsi.

Anggota DPR saling berebut untuk menyampaikan pandangannya. Suasana sempat mereda ketika tiba-tiba anggota FPD I Gede Swastika menyatakan memiliki bukti baru terkait kasus Bank Century dan menyerahkannya kepada pimpinan. Sesaat kemudian aksi berebut interupsi kembali terjadi. Ketua DPR Marzuki Alie mencoba menenangkan situasi.“Sabar,sabar.Bisa tidak kita berlaku sopan.

Kalau ingin bicara,satu per satu,”ujarnya. Melihat perdebatan itu, anggota Fraksi PAN Andi Anzhar mendesak Marzuki untuk memutuskan kapan waktu pengambilan keputusan paripurna atas kasus Bank Century. Akhirnya Marzuki menetapkan agenda keputusan pada Rabu (3/3),sesuai dengan hasil rapat Bamus.“

Pimpinan memutuskan,hari ini hanya mendengarkan laporan (Pansus) saja,” ujar Marzuki disusul dengan mengetuk palu tanda menutup sidang. Saat itu sejumlah anggota melakukan protes dengan berdiri menunjuk- nunjuk Marzuki.Kemudian, salah seorang mendekati pimpinan dengan membanting botol air mineral ke meja di depan Marzuki. Kertas itu mengenai gelas berisi air di depan Marzuki.

Gelas terguling, air pun tumpah.Anggota DPR itu diketahui bernama Markus Nari dari FPG. Belasan anggota DPR lalu berbondong- bondong mendatangi Marzuki sambil berteriak-teriak. Aksi dorong-mendorong terjadi. Bahkan, anggota Fraksi Partai Hanura Akbar Faizal sempat berdiri ke mimbar untuk mengatakan rapat paripurna bisa membatalkan keputusan Bamus.

Belum sempat berbicara banyak,sejumlah anggota DPR mendorongnya.Dia pun dibawa keluar ruangan oleh anggota pengamanan dalam (pamdal). Marzuki kemudian meninggalkan ruangan.Setelah itu para Wakil Ketua DPR mengambil alih pimpinan sidang dengan menyatakan akan menggelar rapat pimpinan.

Marzuki Dibela 

Sikap Marzuki mendapat pembelaan dari Ketua FPD Anas Urbaningrum. Menurut Anas, Marzuki hanya menjalankan keputusan Bamus.“ Tidak ada agenda lain,pengambilan keputusan memang dijadwalkan besok,”katanya. Pembelaan juga datang dari anggota FPG Chaeruman Harahap terhadap sikap rekannya, Markus Nari, yang maju dan bereaksi di depan Ketua DPR Marzuki Alie. Menurut Chaeruman, sikap Nari adalah respons atas keputusan sepihak pimpinan sidang yang langsung memberhentikan sidang.

Anggota FPG lainnya yang ikut maju ke depan pimpinan sidang adalah Nudirman Munir. Dia sempat bersitegang dengan beberapa anggota dari FPD yang bersikukuh keputusan Marzuki sudah tepat. Nudirman juga kembali ikut terlibat dalam keributan saat anggota Fraksi Partai Hanura Akbar Faizal hendak diserang beberapa anggota DPR yang tidak berkenan karena Akbar masih terus berbicara soal tata tertib sidang paripurna.

Kode Etik 

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan,kericuhan yang terjadi dalam sidang paripurna DPR bisa diminimalisir jika semua kemungkinan sudah diantisipasi. Salah satunya perlu dipikirkan jika dalam paripurna ada interupsi yang bertubi tubi. “Kalau saya jadi Pak Marzuki sudah tahu sejak kemarin bahwa ini akan banyak terjadi interupsi sehingga dia harus menyiapkan diri agar sidang ini berjalan dengan baik,” ungkap Mahfud di Gedung MK kemarin.

Hakim Konstitusi Akil Mochtar mengatakan,proses yang terjadi di sidang paripurna DPR kemarin bisa ditindaklanjuti sebagai dugaan pelanggaran kode etik.Dia mengatakan, tindakan Ketua DPR dapat diduga inkonstitusional sehingga memungkinkan untuk diajukan ke Badan Kehormatan.

“Itu (pengajuan ke BK) untuk mengukur profesionalitas, akuntabilitas (pimpinan),” jelasnya di Gedung MK kemarin.Mantan anggota komisi III DPR ini mengungkapkan, langkah ke BK dapat dilakukan salah satunya untuk menjaga demokrasi berjalan sesuai koridornya. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyesalkan kericuhan dalam sidang paripurna DPR.

Menurut Kalla, kericuhan tidak akan terjadi kalau para anggota DPR bersikap dewasa dan tidak emosional. “Saya kira bisa diselesaikan (tanpa emosi). Emosi jangan dilawan dengan emosi. Ngomongin demokrasi kok dengan emosi,” ujar Kalla di Depok kemarin. (adam prawira/rahmat sahid/ kholil/a fajri hidayat) 

Sidang Paripurna DPR Ricuh dan Pengusaha Kecewa


Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi kecewa keributan yang terjadi dalam rapat paripurna Hak Angket Kasus Bank Century di gedung DPR, Jakarta, Selasa, 2 Maret 2010.

"Kami menyayangkan ini terjadi. Kita memang belum dewasa. Kalau DPR berkelahi, nanti rakyat bisa ribut lagi," ujar Sofjan kepada VIVAnews di Jakarta. Jika rakyat sampai ribut, maka dunia usaha akan terkena getahnya.

Menurut dia, pimpinan DPR terlihat memang otoriter dalam memimpin rapat sehingga tak mau mendengar interupsi. Namun, dia mengingatkan sebaiknya semua bicara dengan kepala dingin.

"Agar selesai dengan cepat, kalau voting ya voting," kata dia. Dia mengingatkan dengan voting akan menjadi jelas dan bisa segera diselesaikan. "Tadinya kami berharap bisa selesai hari ini. Tapi karena ricuh jadi molor."

Dengan voting, menurut Sofjan, akan jelas siapa yang salah, juga soal kalah atau menang dalam keputusan bail-out Century. Tentunya, pendapat mayoritas harus diterima.

"Konsekuensinya SBY harus bertindak sebagai bentuk tanggung jawab," kata dia. Jika terkait dengan hukum, maka itu akan diteruskan melalui proses hukum.

Bagi dunia usaha, menurut Sofjan, keributan DPR masih ditanggapi dengan wait and see. Mereka memang tidak bisa bekerja secara maksimal gara-gara kasus Century merebak.
"Kalau ini bisa cepat selesai, ketidakstabilan politik bisa segera diakhiri.

(VIVAnews )

CARA BAHAGIA BERGARANSI ALA MARIO TEGUH (GOLDEN WAYS)

Sahabat saya yang berbakat bagi semua ketegasan yang dibutuhkannya untuk membangun kehidupan yang besar,


APAKAH NAMA DARI MASALAH ANDA?

Masalah yang diketahui namanya adalah masalah yang sudah disimpulkan. Dengannya, kita mengetahui simpul ikatan yang harus dibuka, untuk membebaskan pikiran dan hati kita – agar kita berlaku yang subur bagi kebahagiaan.



”PENGERTIAN”ADALAH ILMUNYA KEHIDUPAN.

SIAPAPUN YANG PENGERTIANNYA SALAH TENTANG KEHIDUPAN, HIDUPNYA TIDAK AKAN BAIK.

Maka jika dia ingin memperbaiki kehidupannya, dia harus memperbaiki pengertiannya.

Tetapi, yang lebih sering terjadi adalah orang yang sudah mengerti bahwa yang dilakukannya salah, tetapi sangat sulit membawa dirinya keluar dari kebiasaan buruknya, dan seolah tak berdaya mengurai simpul-simpul ikatan dari pengertian-pengertian salah yang dipilihnya sendiri, atau yang diikatkan oleh pergaulan yang tidak baik.

Itu sebabnya, pribadi yang benar-benar bebas adalah dia yang tidak mengikat dirinya dengan pendapat yang tidak menguatkannya, yang tidak membesarkannya, dan yang tidak meninggikannya.



APAKAH NAMA DARI KEHIDUPAN ANDA?

Ada banyak sekali pilihan nama dari kehidupan orang, dan sangat beragam, tetapi semua adalah kesimpulan tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan yang sedang dibangun oleh masa kini mereka.

Ijinkan saya mencontohkan beberapa nama kehidupan di bawah ini:

• Berfokus hanya pada yang menguatkan, yang membesarkan dan yang meninggikan.

• Mengabaikan yang tidak menjadikannya lebih berperan bagi kebaikan kehidupan diri dan sesama.

• Tidak meninggikan diri di atas orang lain, karena Tuhan-lah yang meninggikannya.

• Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, agar diserahkan kepemimpinan kehidupannya secara utuh.

• Membahagiakan orang lain sebagai cara untuk membahagiakan diri sendiri.


atau, ada juga pilihan yang seperti ini:

• Sudah jelas tidak baik, masih dilakukan.

• Impiannya besar, tetapi kesungguhannya kecil.

• Ingin-nya menjadi orang baik, tetapi bergaul dalam pergaulan yang penuh keraguan.

• Bekerja untuk membahagiakan keluarga, dengan cara yang menelantarkan keluarga.

• Mengejar kebahagiaan dengan pendapat dan kebiasaan yang merusak kebahagiaan.

...........


Sehingga, sebetulnya

KITA TIDAK MEMBUTUHKAN PENGERTIAN BARU, TETAPI PERBAIKAN PADA PENGERTIAN LAMA KITA.

Mohon Anda perhatikan, bahwa masalah-masalah dalam kehidupan ini tidak disebabkan oleh kurangnya pengertian, tetapi oleh tidak tepatnya pengertian.

Sehingga sebetulnya, lebih banyak dari kita memerlukan pembongkaran keyakinan lama, daripada memperkuat keyakinan.



Maka,

MARILAH KITA MEYAKINI YANG BENAR.

JANGANLAH KITA MEMPERTAHANKAN KEYAKINAN YANG TIDAK MEMULIAKAN KEHIDUPAN.

Dengannya, anjurannya kepada kita adalah:

Berhentilah mengikat diri sendiri.



KITA LEBIH SERING SALAH MENGERTI, DARIPADA KURANG MENGERTI.

Sehingga, bukan tambahan pengertian yang kita perlukan, tetapi perbaikan pengertian.

Marilah kita periksa koleksi pendapat kita, karena:

Semua kesalahan yang sedang kita lakukan sekarang, diijinkan oleh pengertian kita yang salah.



PERBAIKILAH PENGERTIAN, KARENA ITULAH YANG AKAN MEMPERBAIKI KEHIPDUPAN.

Maka janganlah pernah kita lupakan, bahwa

PENGERTIAN YANG INDAH, ADALAH JALAN MENUJU KEINDAHAN HIDUP.

HATI HANYA SEINDAH YANG MENGISINYA,
DAN SEBAH PRIBADI HANYA SEINDAH KEINDAHAN HATINYA.

YANG TIDAK DAMAI, SELALU ADALAH DIA YANG MENGIJINKAN YANG TIDAK BAIK SEBAGAI PENGISI HATI.

Selly si Gadis Cantik Penipu Juga Tidur dengan Korbannya


Sally alias  Rasellya Rahman Taher memang ibarat bajing loncat. Licin. Polisi aja lewat, apalagi cowok-cowok biasa. Jelas ketipulah! Ternyata Sally juga memanfaatkan kehangatan ranjang untuk urusan penipuan. Makanya mereka nggak lapor. Pastilah malu.

Menurut sumber detikcom, Jumat (19/2/2010) saat para korban berbagi pengalaman ditipu Selly, terungkaplah bahwa ada korban yang tidur dengan Selly. Dia mengaku tidur dengan Selly pada medio 2009. Kemudian Selly mengaku sudah hamil 3 bulan dengan menunjukkan tes laboratorium. “Korban menjadi sangat ketakutan. Dia punya pacar yang akan dinikahinya. Dia pun memilih kehilangan belasan juta daripada hidupnya hancur,” kata sumber.

Tes kehamilan itu diduga dipalsukan karena sampai kasus terakhir di Bandung minggu lalu, seharusnya Selly sudah saatnya melahirkan. Namun tidak ada korban yang menyaksikan perut Selly membuncit. Tapi, korban yang diancam Selly ini sudah terlalu ketakutan.

Para korban pria lain malah tidak seberani itu mengungkapkan seberapa jauh hubungannya dengan Selly. Hanya teman ataukah lebih dari itu.
“Pokoknya Selly membuat kacau hubungan saya dengan istri,” kata korban lain.

Tak cuma orang kaya yang ditipu. Bahkan Selly juga menipu officeboy dan pegawai toko. Dasar Selly.  (dirangkum dari detik.com)

Selly, Penipu Cantik yang Selalu Lolos

Siapakah Selly Yustiawati ? Perempuan cantik ini meramaikan dunia maya atas
penipuan yang dilakukannya. Diduga, sudah ratusan juta berhasil dikeruknya.

Anda bisa membuktikan ketenarannya. Cukup mengetikan namanya di situs pencari Google, Anda akan diantarkan ke berbagai situs mulai dari Tweeter, situs berita sampai forum Kaskus.

Umurnya masih muda, hanya 25 tahun. Namun dia selicin penipu belia dalam film Catch Me If You Can yang dimainkan Leonardo DiCaprio. Bermodalkan wajah cantik dan kemampuan bercuap-cuap. Ratusan orang telah bertekuk lutut dan rela menyerahkan uangnya, dengan alasan mulai dari bisnis pulsa sampai dibantu mencari kerja.

Detikcom pun pernah mengendus Selly pada 2006 silam. Pada Kamis 3 Agustus 2006, sejumlah mahasiswi Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) melaporkan Selly karena penipuan ke Polda Metro Jaya. Selly menjanjikan para mahasiswi itu menjadi Sales Promotion Girl (SPG), asalkan mereka menyetor Rp 200.000 per orang. 30 Mahasiswi terbujuk, Selly pun melarikan Rp 6 juta.

Entah bagaimana langkah polisi mengurusi penipuan hanya Rp 6 juta. Yang jelas, akhir 2008 Selly kembali beraksi. Kali ini dia menjadi staf HRD Hotel Gran Mahakam. Modusnya kali ini adalah menawarkan pulsa murah, selain juga mengaku sakit dan butuh uang. Korban pun berjatuhan dari karyawan Gran Mahakam. Setelah bekerja sekitar 2 bulan, Selly menghilang pada awal 2009.

"Dahulu kami sudah melapor ke polisi. Kami pikir sudah ditangkap. Kami sangat berharap polisi menangkapnya," kata Debby, Humas Hotel Gran Mahakam kepada detikcom, Selasa (16/2/2010). Debby tidak ingat berapa puluh juta uang karyawan lenyap.

Lolos dari Gran Mahakam, Selly ketahuan beraksi lagi di Kompas Gramedia pada
medio 2009. Kali ini dia menjadi operator telepon redaksi Kompas. Seluk beluk kerja wartawan pun dipelajarinya. Sementara Selly tetap beraksi dengan modus lama menawarkan pulsa murah selain meminjam uang untuk kebutuhannya.

Selly berhasil menghimpun Rp 30,6 juta uang karyawan dan wartawan Kompas sebelum kembali menghilang. Setelah 6 bulan dicari, para karyawan Kompas berhasil menjebak Selly dan membawanya ke Polsek Tanah Abang pada awal Januari 2010. Namun Selly sungguh licin. Alih-alih ditangkap, Selly hanya diminta membuat surat perjanjian untuk mengembalikan uang dan tidak mengulangi perbuatannya.

"Kita gemas sekali, sudah capek-capek kita jebak, eh malah dilepas," kata Sarie, wartawan Kompas.

Selly pun kembali melenggang. Sudah 3 kali Selly dilaporkan bahkan sempat dibawa ke polisi, namun dia selalu lolos. Entah sudah berapa ratus orang yang menjadi korbannya.

Dia punya ciri khas dalam beraksi. Dia bisa dengan mudah keluar masuk perusahaan untuk mencari korban para karyawan. Cukup 2-3 bulan bekerja sambil mencari mangsa, lalu menghilang tiba-tiba.

Selly pun bisa saja menipu miliaran rupiah sekali gasak. Namun diduga dia tidak ingin menarik perhatian polisi, sehingga dia tidak pernah menipu dalam jumlah besar. Penipuan Rp 5-30 juta, itu kasus remeh temeh buat polisi.

Namun yang polisi mungkin tidak tahu, Selly melipatgandakan jumlah korban. Pada akhirnya, Selly tetap mereguk uang banyak. Selly pun diuntungkan dengan para korban yang malu untuk melapor. Selly bahkan punya ilmu baru, yaitu mengaku sebagai wartawan Kompas.

(fay/anw-detik) 

Islam dan Hidup yang Ceria

Manusia kerap kali didera rasa pengat dan letih lantaran rutinitas kehidupan sehari-harinya. Untuk bisa lepas dari kondisi semacam itu, kita perlu membagi waktu khusus guna melakukan refreshing dan rekreasi, sehingga jiwa kita pun menjadi lebih ceria dan bersemangat kembali. Sebagaimana tubuh yang memerlukan makanan dan beragam nutrisi lainnya, jiwa manusia pun memerlukan istirahat, rekreasi, dan keceriaan. Rasa gembira merupakan reaksi positif kejiwaan yang muncul di berbagai keadaan. Jiwa yang ceria merupakan hal yang penting dalam menghapus pengalaman buruk yang tak mungkin dihindari seperti kegagalan, keputusasaan, dan perasaan negatif lainnya. Perasaan gembira bisa membantu kesehatan psikologis kembali pulih dan tenang. Imam Ali bin Musa Al-Ridha as menuturkan, "Rekreasi dan permainan yang menghibur, bisa membantu kalian mengatur hidup dan dengannya kalian akan lebih baik memperoleh kesuksesan dalam urusan duniawi."

Para psikologi kini meyakini bahwa kegembiraan dan pikiran yang ceria berpengaruh penting dalam kehidupan manusia. Begitu pentingnya keceriaan bagi manusia sehingga mampu menjadi pengobat sejumlah penyakit. Para psikolog percaya, pada abad terakhir ini, manusia disibukkan dengan dirinya sendiri. Keceriaan bukan hanya bisa mencegah sejumlah penyakit, tapi bahkan mampu menghambat tumbuh berkembangnya beberapa jenis kanker.

Dari sisi ilmu kedokteran, tertawa dan gembira merupakan reaksi reflektif yang menyebabkan bergeraknya 15 otot wajah secara harmonis, dan mempercepat pernafasan serta peredaran darah sehingga menambah adrenalin darah. Efek dari proses ini memunculkan perasaan ceria dan gembira dalam diri seseorang. Jika kehidupan manusia kosong dari rasa ceria, niscaya ia akan mengalami derita yang amat berat lantaran kerasnya tekanan psikologis.

Menghapus rasa duka dan menciptakan keceriaan merupkan hal yang vital baik bagi diri sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat. Karena rasa duka dan ceria tidak hanya terbatas pada pribadi manusia. Keceriaan dan kesedihan seorang manusia bisa berpengaruh juga terhadap orang lain. Rupel Scheldrake, seorang pakar biologi asal Inggris, menyatakan: "Ingatan dan kesedaran manusia tidak hanya tersimpan dalam otaknya. Tapi ada juga sesuatu yang dinamakan "kesadaran kolektif" yang bisa menghubungkan antar sesama manusia lewat kekuatan khusus". Oleh karena itu, kesedihan ataupun keceriaan seseroang berpengaruh juga bagi orang lain di sekitarnya.

Tentu saja, keceriaan merupakan hal yang relatif dan seseorang bisa merasa gembira hanya dalam kondisi tertentu. Sebagian sosiolog meyakini, kalangan kelas bawah masyarakat memperoleh kegembiraanya lewat kesenangan sekilas, seperti menonton sepak bola dan sejenisnya. Sementara masyarakat kalangan menengah atau khusus memperolehnya dengan cara memenuhi keinginan jangka panjangnya seperti menaikkan investasi dan mendapatkan fasilitas hidup yang lebih sejahtera. Aristoteles, filosof Yunani kuno, mengajukan bentuk keceriaan yang lain, yaitu kegembiraan hidup yang diperoleh dari cara hidup yang berpemikiran. Menurutnya, hal itu merupakan level tertinggi keceriaan manusia. Sebagian filosof dan ilmuan lainnya ada pula yang berpendapat bahwa kegembiraan jiwa hanya bisa diperoleh dengan cara hidup yang bermoral dan religius.

Islam sebagai agama universal yang memenuhi seluruh tuntutan jasmani dan rohani manusia mengajarkan bahwa jiwa yang ceria merupakan hal yang vital bagi kehidupan. Islam mengajarkan pula kepada kita cara menciptakan keceriaan yang agamis. Keceriaan yang kadang bermanfaat bagi diri sendiri, dan kadang bermanfaat pula bagi orang lain. Imam Ali bin Musa Al-Ridha as menyatakan, "Waktu kalian terbagi dalam empat sesi. Sesi pertama untuk menyepi bersama Tuhan, sesi kedua untuk mencari rezeki, sesi ketiga bercengkerama dengan saudara dan siapa saja yang kalian percaya dan menyimpan aib kalian, dan sesi keempat sisihkanlah untuk bersenang-senang. Manfaatkan sebaik-baiknya waktu bersenang-senang kalian sehingga bisa membantu dalam menjalankan tugas dan kewajiban kalian".

Salah satu faktor penyebab kegembiraan adalah melakukan rekreasi atau wisata. Rekreasi dan berwayang sehat akan menghasilkan keceriaan yang sehat pula. Bercengkerama dengan alam, menyaksikan pemandangan yang indah, warna-warni bunga yang mempesona, pepohonan yang hijau, air terjun yang eksotis, gunung-gunung, dan pesona alam lainnya merupakan kenikmatan yang bisa membangkitkan rasa keceriaan dan kebahagiaan hati.