wirausaha

1.        Pengertian
-          Strategi bisnis : cara-cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan persaingan di dalam setiap bisnis ut manya.
-          Kewirausahaan : proses penciptaan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko yg sesuai dengan peluang yg ada.
Konsep :
- Konsep Strategi bisnis dan kewirausahaan adalah sebuah rencana yang komprehensif yang mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi

2.    Tantangan Strategi Bisnis :
1.      Perubahan fundamental pertama yang mempunyai dampak langsung pada perekonomian nasional, dan usaha kecil nasional, adalah globalisasi dan liberalisasi perdagangan
2.      Perubahan fundamental kedua berkenaan dengan dinamika pembangunan ekonomi nasional itu sendiri, yaitu trans formasi struktur perekonomian dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi agraris ke ekonomi industri.

3. Hakekat Kewirausahaan adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki  kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.

hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses
dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994) • Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai
sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
• Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang
baru  (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam
memberikan nilai lebih.
• Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan  sesuatu yang
baru dan berbeda (Drucker, 1959)
• Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan
keinovasian dalam memecahkan  persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
• Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan.

              Sifat/Karakter entrepreneur :
1. Percaya Diri                               Keyakinan, kemandirian,
individualitas, optimisme.


 2. Berorientasikan tugas              2. Kebutuhan akan prestasi,
    dan hasil                                                berorientasi pada laba, memiliki 
ketekunan dan ketabahan, memiliki
tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik dan emiliki inisiatif.

.
 
3. Pengambil Resiko.                    Memiliki kemampuan mengambil
resiko dan suka pada tantangan



4. Kepemimpinan.                                     Bertingkah laku sebagai pemimpin,
dapat bergaul dengan orang lain dan
suka terhadap saran dan  kritik
                                                                   yang membangun




5. Keorisinilan.                              Memiliki inovasi dan kreativitas       
                                                       tinggi, fleksibel, serba bisa dan    
                                                        memiliki jaringan bisnis yang luas



6. Berorientasi ke masa  depan    Persepsi dan memiliki cara pAndang/  
                                                       cara pikir yang berorientasi pada  
                                                      masa depan

7. Jujur dan tekun                                     Memiliki keyakinan bahwa hidup itu
sama dengan kerja




a. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya,  seorang wirausahawan harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi.  Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausahawan  terhadap tugas  dan pekerjaannya. Ketepatan
yang dimaksud bersifat menyeluruh,  yaitu ketepatan terhadap waktu,
kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. 

Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan
berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam
alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan 
meraih keberhasilan.

Kedisiplinan terhadap komitmen akan  kualitas pekerjaan dapat dibina
dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan
harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan
memiliki kedisiplinan yang tinggi  terhadap sistem kerja yang telah
ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan  yang
dibuatnya adalah  contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan
sistem kerja.

b. Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai  sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik  terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. 

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
komimten yang jelas, terarah dan bersifat  progressif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan
mengidentifikasi cita-cita, harapan dan  target-target yang direncanakan
dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap
orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang
berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai
dengan harga produk yang ditawarkan,  problem solving bagi masalah
konsumen, dan sebagainya.

Seorang wirausahawan yang teguh  menjaga komitmennya terhadap
konsumen, akan memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang
akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari
konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada
akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang
diharapkan.
 
c. Jujur
Kejujuran merupakan lAndasan  moral yang terkadang dilupakan oleh
seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.
Kejujuran mengenai karakteristik   produk (barang dan jasa) yang
ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran
mengenai pelayanan purna jual yang  dijanjikan dan kejujuran mengenai
segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh
wirausahawan.

d. Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus
memiliki daya kreativitas yang tinggi.  Daya kreatifitas tersebut sebaiknya
adalah dilAndasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-
gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama
ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi
oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah
dilAndasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

Namun,gagasan-gagasan yang baikpun,  jika tidak diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-
gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari
wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap
membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar. Inovasi yang
dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai
guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk
dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku
dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah
produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen,
karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi
konsumen.

e. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan
keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam
mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan
hidupnya, tanpa adanya ketergantungan    dengan pihak lain. Kemandirian
merupakan sifat  mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam
memenuhi kegiatan usahanya. 

f. Realistis
Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakan
fakta/realita sebagai lAndasan berpikir yang rasionil dalam setiap
pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya.
 Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada
akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak
realistis, obyektif dan rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya.
Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap
masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan
tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.



Bab 4
Hakekat, Karakteristik dan Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat,  karakteristik dan nilai-nilai hakiki
kewirausahaan

2.  Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
 Setelah menyelesaikan pembahasan materi ini diharapkan mahasiswa dapat
menjelaskan:
• Hakekat Kewirausahaan
• Karakteristik Umum  Kewirausahaan
• Nilai-nilai Hakiki Kewirausahaan
 Serta dapat melakukan analisis terhadap kasus kewirausahaan

A. HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN
Anda tentu sering mendengar tentang kata “Wirausaha”, “Kewirausahaan”
maupun “Wirausahawan”
Apakah yang dimaksud dengan “Wirausaha”, “Kewirausahaan” maupun
“Wirausahawan” tersebut? Dan apakah beda ketiga kata tersebut?

Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat
dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-
sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat  dan 
mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang
yang memiliki  kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam
dunia nyata secara kreatif. 
Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah
orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-
kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat,  mengambil keuntungan
serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan
inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif  dalam rangka meraih
sukses/meningkatkan pendapatan.

Intinya,  seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa
Wirausaha dan mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya.  
Orang-orang yang memiliki kreativitas  dan inovasi yang tinggi dalam
hidupnya. Secara epistimologis,  sebenarnya kewirausahaan hakikatnya
adalah suatu kemampuan dalam berpikir  kreatif dan berperilaku inovatif
yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan
kiat dalam menghadapi  tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak
hanya dapat berencana, berkata-kata  tetapi juga berbuat, merealisasikan
rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang
berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir
tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan
sesuatu yang baru.

Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para
wirausahawan dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam
kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak/ciri
wirausahawan semata, karena sifat-sifat wirausahawanpun dimiliki oleh
seorang yang bukan wirausahawan. Wirausaha mencakup semua aspek
pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman
Soemahamidjaja, 1980). Wirausahawan  adalah mereka yang melakukan
upaya-upaya kreatif dan  inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang  (opportunity)  dan
perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997)

Kewirausahaan  (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu
berani mengembangkan usaha-usaha  dan ide-ide barunya. Proses
kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang
berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha
(Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses  pengkombinasian sumber daya dengan
cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer
(1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai
berikut:
• Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
• Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
• Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada  (improving
existing products or services)
• Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan
jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding
different ways of providing more goods and services with fewer
resources)

Walaupun di antara  para ahli ada yang lebih menekankan  kewirausahaan
pada  peran pengusaha kecil, namun sifat  inipun sebenarnya dimiliki oleh
orang-orang  yang berprofesi di luar wirausahawan. Jiwa kewirausahaan
ada pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan
dan tantangan, apapun profesinya.

Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses
dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994) • Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai
sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
• Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang
baru  (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam
memberikan nilai lebih.
• Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan  sesuatu yang
baru dan berbeda (Drucker, 1959)
• Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan
keinovasian dalam memecahkan  persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
• Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan.

B.  KARAKTERISTIK SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN

Dari pengertian Wirausahawan di atas, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa seorang wirausahawan  adalah individu-individu yang
berorientasi kepada tindakan, dan memiliki motivasi tinggi, yang beresiko
dalam mengejar tujuannya.

Untuk dapat mencapai tujuan-tujuannya, maka diperlukan  sikap dan
perilaku yang mendukung pada diri  seorang wirausahawan. Sikap dan
Perilaku  sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan
positif merupakan sifat dan watak  yang dibutuhkan oleh seorang
wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.

Daftar ciri-ciri dan sifat-sifat profil seorang wirausahawan:
Ciri-Ciri Watak 1. Percaya Diri 


2. Berorientasikan tugas
dan hasil.




3. Pengambil Resiko.



4. Kepemimpinan.




5. Keorisinilan.



6. Berorientasi ke masa
depan.


7. Jujur dan tekun
1. Keyakinan, kemandirian,
individualitas, optimisme.

2. Kebutuhan akan prestasi,
berorientasi pada laba, memiliki 
ketekunan dan ketabahan, memiliki
tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik dan emiliki inisiatif.

3. Memiliki kemampuan mengambil
resiko dan suka pada tantangan.


4. Bertingkah laku sebagai pemimpin,
dapat bergaul dengan orang lain dan
suka terhadap saran dan  kritik
       yang membangun.

5.  Memiliki inovasi dan kreativitas       
     tinggi, fleksibel, serba bisa dan    
     memiliki jaringan bisnis yang luas.

6.  Persepsi dan memiliki cara pAndang/  
     cara pikir yang berorientasi pada  
     masa depan

 7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu
sama dengan kerja
 Dari daftar ciri dan sifat watak  seorang wirausahawan di atas, dapat kita
identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari
kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:

a. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya,  seorang wirausahawan harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi.  Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausahawan  terhadap tugas  dan pekerjaannya. Ketepatan
yang dimaksud bersifat menyeluruh,  yaitu ketepatan terhadap waktu,
kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. 

Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan
berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam
alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan 
meraih keberhasilan.

Kedisiplinan terhadap komitmen akan  kualitas pekerjaan dapat dibina
dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan
harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan
memiliki kedisiplinan yang tinggi  terhadap sistem kerja yang telah
ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan  yang
dibuatnya adalah  contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan
sistem kerja.

b. Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai  sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik  terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. 

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
komimten yang jelas, terarah dan bersifat  progressif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan
mengidentifikasi cita-cita, harapan dan  target-target yang direncanakan
dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap
orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang
berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai
dengan harga produk yang ditawarkan,  problem solving bagi masalah
konsumen, dan sebagainya.

Seorang wirausahawan yang teguh  menjaga komitmennya terhadap
konsumen, akan memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang
akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari
konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada
akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang
diharapkan.
 
c. Jujur
Kejujuran merupakan lAndasan  moral yang terkadang dilupakan oleh
seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.
Kejujuran mengenai karakteristik   produk (barang dan jasa) yang
ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran
mengenai pelayanan purna jual yang  dijanjikan dan kejujuran mengenai
segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh
wirausahawan.

d. Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus
memiliki daya kreativitas yang tinggi.  Daya kreatifitas tersebut sebaiknya
adalah dilAndasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-
gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama
ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi
oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah
dilAndasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

Namun,gagasan-gagasan yang baikpun,  jika tidak diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-
gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari
wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap
membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar. Inovasi yang
dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai
guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk
dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku
dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah
produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen,
karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi
konsumen.

e. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan
keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam
mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan
hidupnya, tanpa adanya ketergantungan    dengan pihak lain. Kemandirian
merupakan sifat  mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.
Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam
memenuhi kegiatan usahanya. 

f. Realistis
Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakan
fakta/realita sebagai lAndasan berpikir yang rasionil dalam setiap
pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya.
 Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada
akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak
realistis, obyektif dan rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya.
Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap
masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan
tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
 

0 komentar:

Posting Komentar

Please be a member and put your comments here.